Pasca dibatasinya akses terhadap medsos di Indonesia per Rabu 22 Mei 2019 oleh Mentri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), masyarakat khususnya pengguna smartphone berbondong-bondong untuk mengakali bagaimana agar sosmed mereka bisa tetap digunakan. Caranya adalah dengan menginstal aplikasi VPN yang terdapat di Playstore maupun App store. Buat kalian yang belum tahu apa itu VPN bisa baca artikel Sampai Viral Beberapa hari ini, yuk cari tau apa itu VPN, Fungsi dan Manfaat VPN
Tapi apakah aman menggunakan VPN secara gratis? Menurut Rudiantara, VPN gratis bisa berdampak terbukanya data-data pribadi dan bisa menjadi akses bagi masuknya malware ke smartphone. Meski pengguna internet mau membayar sebesar Rp 2-3 juta untuk mengakses VPN berbayar, dianjurkan lebih baik mereka menghindari penggunaan VPN.
Apikasi VPN juga berpotensi bahaya dan berisiko, apa saja bahayanya? Berikut 7 risiko jika pengguna mengaktifkan VPN :
1. Penjualan Data
Resiko yang dinanti pengguna VPN gratis adalah penjualan data secara ilegal.
Namun, buat kalian yang menggunakan VPN berbayar tidak perlu khawatir. Karena penyedia layanan ini umumnya memiliki aturan lebih ketat dibanding pengguna VPN gratis.
2. Penggunaan IP Sebagai Network Endpoint
Dibatasinya besaran data yang bisa kamu gunakan dan pembatasan bandwith internet oleh penyedia layanan. Hal ini diduga digunakan untuk memakai IP address komputer atau PC kamu sebagai Network Endpoint.
Network Endpoint sendiri dapat dikatakan sebagai penjualan bandwith.
Di mana penyedia layanan bakal memindahkan bandwith lebih besar khususnya untuk pengguna yang dianggap lebih menguntungkan.
3. Risiko Serangan Man In the Middle
Serangan Man In the Middle adalah serangan terhadap sistem komputer yang saling berkomunikasi satu sama lain.
Ini menjadi salah satu metode serangan hacker dengan konsep di mana hacker berada di tengah jalur komunikasi.
Terutama untuk membaca, membajak, dan mencuri data atau bahkan menyisipkannya dengan malware.
4. Kebocoran Data dan Alamat IP
Kebocoran data dan alamat IP memang menjadi isu yang paling krusial saat kalian menggunakan layanan VPN gratis.
Bahkan, studi CSIRO menyatakan bahwa sekitar 84% VPN gratis membuka IPv6 pengguna secara gamblang.
Bukan hanya itu, 60% di antaranya pula membocorkan permintaan DNS, sehingga membuat histori penjelajahan dan lokasi browser terbuka.
Akibatnya serangan malware dan hacker bakal jadi ancaman.
5. Serangan Adware
Meskipun bisa dipakai secara gratis, kalian akan menerima adanya gangguan berupa serangan adware alias iklan yang cukup mengganggu.
Dilansir dari VPNMentor, kebanyakan aplikasi VPN gratis bakal menampilkan iklan yang berasal dari pihak ketiga.
Bukan hanya itu, aplikasi VPN juga membagikan data dan kebiasaan berinternet kamu kepada pihak ketiga tersebut.
Selain mengganggu, adware yang tampil pun terkadang membuat koneksi internet melambat atau mengarahkanmu ke situs yang berbahaya.
6. Terkontaminasi Malware Berbahaya
Resiko berbahaya selanjutnya adalah malware. Hal ini juga dibahas kalangan pengguna VPN gratis.
Ada beberapa penyedia VPN gratis yang disinyalir terkontaminasi malware, seperti Betternet, SuperVPN, dan CrossVPN.
Biasanya Malware yang menyusup berupa iklan. Hal ini digunakan penyedia VPN gratis yang mana dia bisa menghasilkan uang di samping lewat langganan.
Karena berbahayanya serangan Malware ini, sangat disarankan untuk tidak menggunakan VPN saat mengakses layanan perbankan, seperti internet dan mobile banking.
7. Lacak Aktivitas Online
Dilansir dari studi VPNMentor, setidaknya ada 72% VPN gratis yang rupanya memasang tracker untuk melacak aktivitas pengguna dan kemungkinan dibagikan pada pihak ketiga.
Ketika data-data tersebut selesai dikumpulkan, data aktivitas diberikan ke pengiklan untuk memasang iklan tertarget kepada pengguna.
Seram juga kalau ada pihak-pihak yang mengetahui aktivitasmu yah.
Itulah ancaman-ancaman atau resiko berbahaya para pengguna VPN gratis yang sewaktu-waktu bisa ditemui. Jadi bijaklah dalam menggunakan VPN, pahami kekurangan dan resikonya.